Minggu, 13 Maret 2011

Cara Jitu Menegur Balita

Hindari kata-kata negatif saat mendisplinkan atau menegur anak. Dengan demikian anak akan merasa nyaman dan menghentikan perilakunya.
  • Hindari kata-kata negatif seperti “jangan” atau “Tidak boleh.” Lebih baik gunakan kalimat positif, “Ayah lebih senang jika…”
  • Hindari gertak sambal. Bila nada menegur sekali, Anda bisa mengulanginya lagi satu kali. Jika teguran Anda masih tidak dia hiarukan, pertimbangkan hukuman secara bijak, yakni dengan “mengambil” apa yang menjadi kesenangan anak.
  • Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan, sedangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakana hal tidak boleh dilakukan dengan nada bicara tidak menakan dan jelas.
  • Tekankan pada perilaku anak, bukan pada pribadinya. Misalnya, “Ibu marah karena kamu memukul teman.” Janga katakana, “Kamu sukanya membuat ibu marah terus.”
  • Berteriak hanya untuk menghentikan seketika perilaku berbahaya, misalnya menyentuh api, bukan untuk memarahi anak. Katakana, “Stop!” jangan disambung, “Kamu nakal!” Tanyai balita mengapa dia mau memegang api, lalu jelaskan alasan Anda melarangnya. Dengan demikian anak akan menghentikan perilakunya, tapi tidak ketakutan dan bisa memahami maksud teriakan Anda.
Bila Anda terlanjur marah.
  • Tenangkan diri Anda di dalam atau luar ruangan sebelum bicara dengan balita. Atur napas dan hitung sampai sepuluh atau sampai Anda merasa sudah bisa mengendalikan emosi, baru pergi menemui balita.
  • Hilangkan rasa bersalah yang muncul setiap kali And amerasa tidak dapat memenuhi kebutuhan anak atau anggota keluarga lain, karena tidak ada manusia yang sempurna yang bebasa dari kesalahan, termasuk Anda. Sehingga Anda tidak frustasi yang justru dapat memicu kemarahan Anda.
  • Yakinkan diri, Anda bisa menjadi orangtua yang baik. Misalnya, tunjukkan kepada balita bahwa Anda memahami dan menghargai.
  1. Hal-hal yang disukai maupun tidak disukai olehnya.
  2. Semua potensi dirinya yang tampak maupun tidak, sebagai satu kesatuan yang membentuk pribadinya unik.
  3. Usaha balita dalam menghadapi persoalannya sebagai suatu tantangan hidup baginya. Ini akan membantunya menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar